Celana dalam memiliki jenis yang beragam. Tidak banyak perempuan yang
mengetahui jenis celana dalam, padahal di setiap jenisnya celana dalam
memiliki bentuk, fungsi, dan juga kenyamanan yang berbeda. Tidak sedikit
pula yang membeli celana dalam berdasarkan warna kesukaan atau hanya
berbentuk lucu. Namun seringkali melupakan tingkat kenyamanan, keamanan
bahan, dan juga jenisnya.
Hal yang lebih penting lagi adalah frekuensi pergantian celana dalam
sehingga vagina tetap terjaga. Ada banyak jenis celana dalam perempuan
yang bisa Anda jadikan pilihan dalam berbagai kesempatan dan sesuai
dengan bentuk tubuh Anda.
Jenis celana dalam perempuan
·
Hipster atau
Low Rise Panty
Celana dalam yang pemakaiannya berada di bawah pinggul dengan model
penuh. Anda bisa memilih jenis celana dalam ini ketika memakai celana
hipster atau atasan pendek.
·
Bikini
Jenis celana dalam yang biasanya dipakai untuk berenang, di pantai, atau
bersantai. Bikini memiliki dua bagian yaitu bra dan celana.
·
G-String
Celana dalam perempuan yang hanya menutupi bagian depan, sedangkan
bagian pantat hanya terdapat segaris tali yang menghubungkan bagian
depan dan belakang.
·
Boy Short
Celana dalam perempuan yang desainnya menutupi sebagian atau seluruh
pangkal paha. Celana dalam seperti ini akan membuat bokong Anda penuh.
·
Brief atau
Boxer
Celana dalam ini melindungi bagian depan dan belakang Anda hingga ke
pinggang. Banyak yang menyebut celana dalam jenis ini sebagai model yang
konvensional atau kuno. Cocok bagi Anda yang berpinggul lebar, namun
tidak cocok dikenakan dengan celana
hipster atau rok mini.
·
Athletic Panties
Celana dalam yang menyerap keringat dan cocok digunakan untuk berolahraga.
·
Garter Belt
Pakaian dalam yang terdiri dari empat tali yang terhubung dengan bagian
depan dan belakang. Empat tali ini berperan sebagai pencegah stoking
agar tidak lepas atau turun.
·
Bridal Set
Set pakaian dalam yang terdiri dari bra, korset/
camosile, celana dalam, dan sarung tangan.
·
Thong
Celana dalam yang bentuknya menutup seluruh atau sebagian di sisi depan.
Sisi samping pinggul tidak tertutup sama sekali, hanya ada tali yang
berbentuk huruf ‘T’,
that’s why it’s called Thong.
Kiat memilih celana dalam perempuan
Ada banyak jenis bahan celana dalam perempuan yang bisa Anda jadikan
pertimbangan seperti latex, nylon, vinyl, sutera, katun, satin, dan
banyak lagi. Bahan terbaik adalah katun karena bisa meyerap keringat
dengan baik dan tidak terasa panas saat digunakan.
Anda perlu tahu bahwa celana dalam perempuan merupakan bahan yang
langsung bersentuhan dengan organ reproduksi Anda. Ekosistem organ
reproduksi harus dijaga keseimbangannya sehingga bisa menghindarkan
jamur, kuman, dan bakteri. Berikut beberapa tips bagi Anda dalam memilih
celana dalam.
1.Bahan
Hindari celana dalam perempuan yang berbahan satin, terutama bagi Anda
yang intensitas aktivitasnya tinggi. Celana dalam perempuan yang
berbahan satin tidak menyerap keringat sehingga vagina akan mudah
lembab. Celana dalam berbahan satin hanya bisa digunakan dalam beberapa
jam saja.
2.Kenyamanan
Anda perlu membiasakan diri untuk membawa celana dalam cadangan ketika
bepergian. Sebaiknya ganti celana dalam Anda ketika sudah merasa tidak
nyaman. Tingkat kenyamanan setiap orang berbeda karena aktivitas yang
dilakukan juga tidak sama. Minimal gantilah celana dalam sebanyak dua
kali dalam sehari. Jika tidak, potensi untuk terjadi keputihan tinggi.
3.Warna
Pilih warna celana dalam sesuai dengan baju yang akan Anda kenakan.
Pilih warna yang senada dengan kulit ketika mengenakan pakaian yang
lembut atau transparan.
4.Ukuran
Jangan menggunakan pakaian dalam yang terlalu sempit, karena akan
membuat vagina terlalu lembab dan beresiko untuk tumbuhnya jamur. Jika
Anda merasa tidak nyaman dengan celana dalam ketika sedang duduk, maka
sebaiknya pilih ukuran yang lebih besar.
5.Kesesuaian
Anda bisa menyiasati kekurangan tubuh Anda dengan memakai celana dalam
yang tepat. Misalnya jika Anda memiliki paha yang besar, maka pilih
celana dalam model korset yang bisa membuat Anda semakin nyaman.