Indonesia, negeri kita ini menyimpan sejuta pesona. Salah satu spot
keindahan yang tersembunyi, yang tidak semua orang bisa mendapatkannya
adalah pemandangan dari puncak gunung. Ya, Indonesia memiliki ratusan
gunung, puluhan diantaranya adalah gunung berapi. Nggak heran kalau
Indonesia dijuluki sebagai Ring of Fire Country – Negeri Cincin Api.
Naik gunung akhir-akhir ini menjadi alternatif traveling bagi anak
muda, selain karena murah, keindahan alamnya bikin wahana wisata buatan
seseru apapun menjadi nggak ada nilainya. Namun, naik gunung bukannya
tanpa bahaya lho. Banyak berita kecelakaan mendaki gunung, seperti
tersesat, jatuh ke jurang, hipotermia, dan lain sebagainya.
Beberapa faktor dari kecelakaan ketika mendaki gunung adalah
ketidaktahuan, dan ketidakpedulian dari para pendaki itu sendiri. Kamu
pengen naik gunung tapi masih pemula? Tenang, Jejakku akan memberikan
tips-tips mendaki gunung yang akan mengurangi risiko kecelakaan di
gunung. Check this out!
1. Luruskan Niat dan Tujuan
Semua diawali dari niat. Apa niatmu naik gunung? Hura-hura? Cari
tempat menyepi sama si doi? Atau menjelajah alam untuk mensyukuri dan
mengagumi ciptaan Tuhan? Apapun niatmu naik gunung, pastikan itu adalah
niat yang baik. Lurus dan kuatnya niat akan membuatmu fisikmu kuat,
karena kamu yakin, kamu akan selalu dalam lindunganNya. Tapi kalau niat
awalmu udah nggak bener, rasanya akan selalu was was.
Setiap pendaki tentu ingin mencapai puncak gunung yang didakinya.
Namun kita perlu camkan dalam hati, bahwa puncak itu bukan segalanya!
Jangan sampai karena ingin sampai puncak, kamu meninggalkan rombonganmu
yang lamban atau memaksakan diri padahal udah nggak kuat.
Yang terpenting dari naik gunung adalah kita mengagumi indahnya alam,
sekaligus mengasah pribadi bersama sahabat sahabat sesama pendaki.
2 Latihan Fisik
Jangan pernah remehkan gunung. Walaupun dari info yang didapat gunung
yang mau kamu daki tidak terlalu tinggi, aman, dan lain sebagainya,
kamu harus selalu mempersiapkan diri. Kita tidak pernah tahu akan
terjadi apa nanti. Persiapan fisik sangat penting agar kita punya
kekuatan lebih buat survival. Latih fisikmu minimal 1 bulan sebelum
keberangkatan. Jogging sangat disarankan untuk memperkuat daya tahan
tubuhmu.
3. Pelajari Info Tentang Gunung
Pelajari info-info penting tentang gunung. Pelajari jalurnya, dimana
base camp nya, dan pelajari apakah ada sumber air disana. Periksa juga
berita di internet tentang kejadian terakhir di gunung tersebut. Hal ini
bisa membantu mu untuk lebih waspada ketika naik gunung. Kalau kamu
pengen tahu info-info aktual dari gunung atau tempat wisata lainnya.
4. Packing yang Bener
Banyak pendaki pemula yang gagal melanjutkan perjalanan di gunung
karena hal remeh ini. Packing! Ya, kalau membawa beban terlalu berat,
kita bisa kehabisan energi. Kalau membawa beban terlalu ringan? Itu
namanya nyusahin teman seperjalanan
Ingat bahwa kita mau naik gunung, bukan mau kondangan! Jadi
tinggalkan semua make up, parfum, dan semua barang mewah yang tidak
perlu. Bawa baju ganti juga nggak usah terlalu banyak, sehari cukup
pakai satu stel pakaian. Yang terpenting adalah membawa baju hangat yang
cukup, dan baju bahan katun yang menyerap keringat. Hindari memakai
pakaian bahan jins karena akan berat ketika basah dan lama keringnya.
Jangan lupa bawa senter, korek api, bahan bakar (bisa gas/parafin),
alat makan (seminimalis mungkin), pisau, dan alat tidur (sleeping bag
dan matras). Tenda bisa disesuaikan jumlah pendaki.
Gunakanlah carrier atau tas ransel yang kuat dan nyaman. Masukkan
barang-barang yang jarang dikeluarkan seperi pakaian ditumpukan paling
bawah. Untuk barang yang sering dikeluarkan, seperti minum dan makanan
ringan, bisa ditaruh di bagian atas. Ada baiknya barang yang agak berat
bobotnya juga ditaruh di bagian atas agar beban mengarah ke pundak,
bukan punggung bagian bawah ( Beberapa referensi menyarankan beban
dipusatkan pada pinggul). Yang pasti, hindari barang-barang digantungkan
di luar carrier karena akan menghambat gerakan.
5. Bahan Makanan Gunung
Bawa bahan makanan yang cukup untuk pribadi selama perjalanan. Ada
baiknya bahan makanan kelompok seperti beras, minyak goreng, ataupun
makanan kalengan dibagi rata. Bawa Air yang cukup, untuk perjalanan 2
hari satu malam, minimal kamu harus bawa 3 botol air mineral besar
ukuran 1, 5 liter. Kalau misalnya ada sumber air di gunung, kamu bisa
bawa lebih kurang, namun pastikan sumber air tersebut ada sepanjang
musim dan pasti letaknya.
Makanan yang cepat saji atau makanan kalengan cocok buat kamu bawa.
Selain praktis, tentu makanan ini tahan lama. Selain itu, bawa makanan
yang banyak mengandung gula seperti coklat atau jelly karena kamu butuh
energi ekstra di gunung.
Buang rasa jijik. Lupakan sedikit tentang higienis karena memasak di gunung itu serba darurat. Jangan mbayangin makanan di-
plating kayak
di masterch*f yaa. Masih bersyukur bisa makan. Yang terakhir, hargai
makananmu, walaupun tidak enak, jangan pernah menyalahkan yang masak.
Percayalah, di gunung, bumbu terenak adalah rasa lapar.
6. Gunakan Outfit yang Pas
Gunakan baju berbahan katun yang menyerap keringat dan hindari bahan
jins. Jangan lupa bawa jaket tebal, penutup kepala, sarung tangan, syal,
dan kaos kaki double. Gunakan sepatu, atau sandal gunung. Sepatu lebih
recommended karena akan melindungi kakimu. Namun kalau pakai sepatu,
pastikan sepatumu tidak tembus air atau terkena air. Karena air yang
terperangkap di sepatu dan udara dingin gunung akan membahayakan kakimu.
Jangan lupa bawa jas hujan, walaupun musim kemarau. Jas hujan bisa
menghalau embun masuk ke tendamu. Butuh peralatan dan pakaian buat naik
gunung kamu bisa mendapatkannya secara online
disini
7. Jangan Sombong, Jangan Sesumbar
Hormati mitos atau kepercayaan masyarakat setempat, walaupun kamu
tidak mempercayainya. Kamu harus selalu respek terhadap kepercayaan
penduduk, jangan sombong, karena kalau ada apa-apa, merekalah yang
pertama kali akan membantumu.
8. Jangan Gengsi untuk Minta “Break”
Banyak pendaki pemula gagal mencapai puncak karena terlalu memaksakan
diri. Kalau capek, jangan gengsi! Mintalah break ke rombongan. Lebih
baik istirahat sebentar daripada tepar di tengah jalan. Tapi jangan
lama-lama break, kalau terlalu lama otot akan menjadi kaku. Maksimal 10
menit kamu harus jalan lagi.
9. Jangan Nyampah!
Ini yang sering dilupakan, karena terlalu capek, seringkali sampah
kita tinggalkan di gunung. Buang sampah sembarangan itu nggak asyik bro!
Ingat, gunung bukan tempat sampah. Bawa kembali turun sampah-sampahmu,
syukur-syukur kamu naik gunung sambil bersih gunung. Tinggalkan Jejak
positifmu dong.
10. Jangan Merusak
Banyak pendaki yang tidak sadar, atau tidak peduli, seenaknya saja
memetik bunga-bunga gunung seperti edelweis. Apapun alasan kita, kita
sedikit banyak telah merusak ekosistem gunung.
Jangan melewati jalur yang tidak resmi! Jalur naik gunung dibuat
untuk melokalisir kerusakan dari pendaki, jadi kalau kamu bikin jalur
sendiri itu akan merusak ekosistem. Selain itu risiko tersesat juga
semakin besar.
Jangan membunuh apapun selain waktu, jangan mengambil apapun selain gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali Jejak.
Salam Defered, silahkan tinggalkan komentar.