Mendaki
gunung adalah kegiatan yang menyenangkan dan juga berisiko jika pendaki
tidak memiliki persiapan yang matang saat melakukannya, terutama untuk
para Pemula. Untuk siapapun yang akan mendaki gunung untuk pertama kali,
coba simak beberapa tips di bawah ini.
1. Mengetahui Kondisi dan Lokasi Gunung.
Sebelum
memulai pendakian, sebaiknya cari info sebanyak-banyaknya tentang
gunung yang akan didaki. Bagaimana status terkini, kondisi cuaca gunung
tersebut, dan track yang akan dilalui. Biasanya info ini bisa diperoleh
dari lembaga pemerintah seperti PVMBG dan Taman nasional. Selain itu
bisa juga mencari informasi dari internet tentang catatan perjalanan
gunung yang diinginkan, sehingga diperoleh juga info dimana ada mata
air, topografi jalur ataupun koordinat lokasi dari masing-masing pos
sampai ke puncak. Dari beberapa hal tersebut, akan sangat membantu untuk
memberikan gambaran dalam melakukan perencanaan dan meminimalisir
risiko tersesat.
2. Olahraga (Minimal Sebulan Sebelum Pendakian).
Untuk
melakukan kegiatan pendakian, fisik dan stamina yang prima adalah modal
utama. Jika hal ini disepelekan maka mungkin saja pendaki akan
mengalami kendala saat perjalanan seperti kecapekan dan kram otot. Belum
lagi semakin tinggi gunung maka oksigen akan semakin menipis, maka
manajemen fisik harus dilatih sebelumnya.
3. Manajemen Logistik dan Perlengkapan.
Pilih
barang yang sesuai kebutuhan pendakian, jika barang tersebut tidak
terlalu penting dan kurang mendukung sebaiknya ditinggal saja. Mengingat
semakin banyak barang bawaan akan semakin menambah beban tas yang
dibawa.
4. Sleeping bag dan Tenda.
Untuk
perlengkapan tidur umumnya diperlukan tenda, matras dan sleeping bag.
Hal ini sangat penting karena suhu di gunung akan terasa sangat dingin
pada malam hari. Pilihlah tenda yang kuat dan bahannya tidak mudah untuk
membuat air merembes, baik dari hujan ataupun embun.
Sleeping
bag akan sangat membantu menutupi badan dari dingin. Ada banyak jenis
sleeping bag ini, sebaiknya pilih yang bisa menutup seluruh anggota
badan (kecuali muka) dengan rapat. Untuk menghindari dingin yang berasal
dari tanah, sebaiknya pasang matras saat tidur. Umumnya pendaki memakai
matras yang terbuat dari karet busa, bahan ini sangat efektif untuk
menyekat hawa dingin dari dalam tanah. Alternatif lain untuk menambah
kekuatan menyekat dingin antara tanah dan badan adalah dengan daun-daun
yang ditata rapi dibawah tenda.
5. Jaket/Pakaian Hangat.
Untuk
melindungi dingin saat di gunung gunakan jaket yang tebal dan dapat
menahan panas yang keluar dari badan. Biasanya bahan untuk jaket
atau pakaian hangat ini adalah wol atau katun. Pakaian yang dibawa
sebaiknya terdiri dari pakaian untuk jalan dan untuk tidur. Yang perlu
diperhatikan juga, hindari bahan pakaian yang terbuat dari jeans. Bahan
ini memang terlihat kuat dan praktis, tapi kelemahannya bahan ini sulit
kering saat basah dan pori-pori kainnya pun lebih besar, sehingga akan
lebih mudah hawa dingin terasa ke badan.
6. Memakai Ransel (Carrier).
Carrier
atau tas besar merupakan salah satu perlengkapan utama dalam pendakian.
Fungsinya adalah untuk menampung seluruh barang pendakian. Pilih
carrier yang benar-benar nyaman di badan dan usahakan barang-barang yang
berat dan penting (saat situasi darurat) ditaruh di bagian atas. Contoh
barang saat darurat misalnya survival kit, P3K, dan Jas Hujan/Ponco.
Saat packing carrier ini sebaiknya lapisi semua barang dengan kantong
plastik yang besar, hal ini untuk mengantisipasi hujan dalam perjalanan.
7. Memakai Sepatu Hiking.
Pendakian
gunung adalah kegiatan berjalan terus-menerus mulai naik sampai turun
kembali, oleh karena itu perlindungan terhadap kaki harus benar-benar
diperhatikan. Sebaiknya kaki harus terlindung sampai mata kaki agar
tidak terluka di sepanjang perjalanan. Hindari sepatu yang bahan sol-nya
licin saat dipakai, dan pastikan juga bagian bawah sol sepatunya yang
bergerigi (bukan yang datar).
8. Perlengkapan Memasak dan Makanan.
Untuk
perlengkapan memasak saat mendaki gunung sebaiknya membawa yang praktis
dan efisien. Umumnya pendaki membawa kompor gas portable dan satu set
peralatan masak (nesting). Alternatif sumber api yang lain bisa juga
dengan menggunakan parafin ataupun kayu bakar. Namun untuk menggunakan
kayu bakar sebaiknya dihindari karena lebih sulit dan berisiko saat di
atas gunung.
Sebelum
melakukan pendakian, buat estimasi berapa kali makan yang dibutuhkan
saat perjalanan naik dan turun. Dari jumlah yang rencanakan, selalu
lebihi perbekalan makanan dan minuman untuk mengatisipasi risiko yang
tak terduga. Bawa makanan yang praktis dan memenuhi kebutuhan
karbohidrat, protein dan vitamin untuk sumber tenaga dalam tubuh. Selain
makanan pokok umumnya pendaki membawa makanan yang manis (cokelat,
madu, gula merah) dan roti.